Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
وَهَاهُنَا نُكْتَةٌ دَقِيْقَةٌ يَغْلَطُ فِيْهَا النَّاسُ فِيْ أَمْرِِ الذَّنْبِِ وَهِيَ أنَّهُم لَا يَرَوْنَ تأثِيْرَهُ فِيْ الْحَالِ، وَقَدْ يَتَأخَّرُ تَأْثِيْرُهُ فَيُنسَى، وَيَظُنُّ الْعَبْدُ أنَّهُ لَا يُغَبِّرُ بَعْدَ ذٰلِكَ. وَسُبْحَانَ اللَّهُ! مَاذَا أَهْلَكَتْ هَذِهِ الْبَلِيَّةُ مِنَ الخَلقِ! وَكَمْ أزالَت غُبَارَ نِعمَةٍ! وَكَمْ جَلَبَتْ مِن نِقْمَةٍ! وَمَا أكثَرَ المُغتَرِّيْنَ بِِهَا مِنَ الْعُلَمَاءِ فَضْلًا عَنِ الْجُهَّالِ، وَلَمْ يَعلَمِ المُغتَرُّ أنَّ الذَّنبَ يَنقَضُّ وَلَوْ بَعْدَ حِيْنٍ، كَما يَنقَضُّ السُّمُّ
Di sini ada permasalahan penting yang manusia keliru padanya terkait dengan dosa, yaitu mereka menganggap akibat dari dosa itu tidak seketika, dan seringkali akibat dari dosanya tertunda sehingga dilupakan oleh hamba dan ia menyangka bahwa tidak akan terjadi apa-apa setelah itu, Subhanallah!
Alangkah banyaknya anggapan seperti ini membinasakan para hamba! Betapa banyak bencana ini melenyapkan kenikmatan! Betapa banyak bencana ini mendatangkan hukuman.
Betapa banyak orang-orang berilmu tertipu olehnya, apalagi orang-orang bodoh, dan orang yang tertipu tidak tahu bahwa dosa pasti menimbulkan keburukan walaupun setelah beberapa waktu kemudian, seperti keburukan yang diakibatkan oleh racun.
📚 Sumber: Al-Jawabul Kafi, hlm. 130
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
Telegram @alilmoe