Al-Hafizh Ibnu Hajar -Ahmad bin Ali 852H- rahimahullahu ta’ala berkata,
المتصف بغنى النفس يكون قانعا بما رزقه الله لا يحرص على الازدياد لغير حاجة ولا يلح في الطلب ولا يلحف في السؤال بل يرضى بما قسم الله له فكأنه واجد أبدا
“Seorang yang memiliki sifat “kaya hati”, adalah orang yang selalu merasa cukup dengan rezeki yang diberikan oleh Allah. Ia tidak begitu tamak untuk menambahnya tanpa ada kebutuhan. Dan tidak pula seperti orang yang tidak pernah letih dalam mencarinya. Juga ia tidak pernah memelas meminta-minta untuk menambah hartanya. Bahkan ia selalu ridho dengan pembagian Allah kepadanya, maka orang seperti inilah yang seakan-akan kaya selamanya.
والمتصف بفقر النفس على الضد منه لكونه لا يقتع بما أوتي بل هو أبدا في طلب الازدياد من أي وجه أمكنه ثم إذا فاته المطلوب حزن وأسف فكأنه فقير من المال لأنه لم يستغن بما أعطي فكأنه ليس بغني
Sedangkan orang yang memiliki sifat miskin hati ialah kebalikan dari sebelumnya. Orang seperti ini tidak pernah merasa puas (qona’ah) terhadap apa yang diberi. Bahkan ia terus berusaha untuk menambah dan terus menambah dengan segala (yang halal maupun haram). Jika ia tidak dapat meraih apa yang telah ia cari; maka ia pun bersedih dan merasakan kesedihan mendalam, seakan-akan ia seorang yang fakir miskin, yang tidak punya harta, karena ia tidak pernah merasa cukup dengan apa yang telah diberikan; maka seakan-akan orang seperti inilah yang tidak kaya pada hakikatnya.”
Sumber: Fathul Bari (jilid: 11/hal 272)
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
Telegram @alilmoe
Telegram @Al-Hijri
Instagram @al_ilmoe
Website www.alilmoe.com