Sahabat Mulia Abu Dzar al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu berkata,
أَوْصَانِيْ خَلِيْلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ : ”بِحُبِّ الْمَسَاكِيْنِ وَأَنْ أَدْنُوَ مِنْهُمْ، وَأَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلُ مِنِّي وَلاَ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوقِيْ، وَأَنْ أَصِلَ رَحِمِيْ وَإِنْ جَفَانِيْ، وَأَنْ أُكْثِرَ مِنْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، وَأَنْ أَتَكَلَّمَ بِمُرِّ الْحَقِّ، وَلاَ تَأْخُذْنِيْ فِي اللهِ لَوْمَةُ لاَئِمٍ، وَأَنْ لاَ أَسْأَلَ النَّاسَ شَيْئًا.“
“Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh perkara:
- Mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka.
- Melihat kepada orang yang berada di bawah dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku.
- Menyambung hubungan silaturahim, walaupun mereka berlaku kasar kepadaku.
- Memperbanyak ucapan laa haulaa wala quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali hanya dengan pertolongan Allah).
- Mengatakan ucapan yang benar meskipun pahit.
- Jangan takut terhadap celaan orang yang mencela ketika berdakwah di jalan Allah.
- Dan Beliau ﷺ melarang aku dari meminta-minta sesuatu apapun kepada manusia”
Sumber: Musnad al-Imam Ahmad (jilid: 5/hal. 159) dari Abu Dzar al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu. Dan dinyatakan sebagai hadits shahih oleh syaikh al-Albani dalam ash-Shahihah (no. 2166).
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
Telegram @alilmoe
Telegram @Al-Hijri
Instagram @al_ilmoe
Website www.alilmoe.com
