Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di (wafat 1376H) rahimahullahu ta’ala berkata,
فيا أيها المعرضون عن طلب العلم! ما هو عُذركم عند الله، وأنتم في العافية تتمتعون!؟ وماذا يمنعكم منه وأنتم في أرزاق ربكم ترتعون!؟ أترضون لأنفسكم أن تكونوا كالبهائم السائمة!؟ أتختارون الهوى على الهدى والقلوب منكم ساهية هائمة!؟ أتسلكون طرق الجهل وهي الطرق الواهية، وتَدَعُون سُبُل الهدى وهي السُّبُل الواضحة النافعة!؟
“Wahai orang-orang yang berpaling dari menuntut ilmu, apa ‘udzur kalian nanti di hadapan Allah, sedangkan kalian bersenang-senang dengan kesehatan, bersukaria dengan rezeki Rabb kalian?!
Apakah kalian rela diri kalian sama seperti hewan ternak?! Apakah kalian lebih memilih hawa nafsu daripada petunjuk Allah, sedangkan hati kalian terus lalai dan bimbang (dari kebenaran)!
Apakah kalian hendak menempuh jalan kebodohan, padahal itu adalah jalan yang lemah! Kalian meninggalkan jalan hidayah, padahal itu adalah jalan yang terang benderang lagi bermanfaat.
أترضى إذا قيل لك : مَن رَبُّكَ وما دينك ومَن نبيك لم تحر الجواب !؟ وإذا قيل : كيف تصلي وتتعبد أجبت بغير الصواب !؟ وكيف تبيع وتشتري وتعامل وأنت لم تعرف الحلال من الحرام !؟ أمَا والله إنها حالةٌ لا يرضاها إلا أشباه الأنعام .
Apakah engkau ingin ketika dikatakan, “Siapa Rabbmu, apa agamamu, dan siapa Nabimu?” Lantas engkaupun tidak mampu menjawabnya. Dan ketika ditanya, “Bagaimana engkau shalat, beribadah kepada Allah?” engkau pun menjawabnya dengan jawaban yang salah. Maka bagaimana engkau berjual-beli, bermuamalah kepada orang lain, sedangkan engkau tidak mengerti halal dan haram?! Demi Allah, sesungguhnya tidak akan ada yang rela dengan keadaan ini melainkan hanya orang-orang yang serupa dengan hewan ternak.
فكونوا – رحمكم الله – متعلمين ، فإن لم تفعلوا فاحضروا مجالس العلم مستمعين ومستفيدين ، واسألوا أهل العلم مسترشدين متبصرين ، فإن لم تفعلوا وأعرضتم عن العلم بالكلية فقد هلكتم وكنتم من الخاسرين .
Maka jadilah kalian orang-orang yang mempelajari ilmu agama. Jika kalian tidak mampu melakukannya, maka duduklah di majlis ilmu hingga kalian mendengar ilmu dan mengambil faidah darinya, bertanyalah kepada orang berilmu untuk meminta bimbingan dan pengetahuan. Namun, jika kalian tidak melakukannya dan berpaling dari ilmu secara keseluruhan; maka sungguh kalian akan binasa dan termasuk orang-orang yang merugi.
أما علمتم : أنَّ الاشتغال بالعلم مِن أَجَّلِ العبادات، وأفضل الطاعات والقربات، ومُوجِبٌ لِرِضَى رَب الأرض والسماوات. ومجلس علم تَجلِسُهُ خيرٌ لك مِن الدنيا وما فيها، وفائدة تستفيدها وتنتفع بها لا شيء يزنها ويساويها !؟ فاتقوا الله عباد الله، واشتغلوا بما خلقتم له من معرفة الله وعبادته. وسلوا ربكم أن يمدكم بتوفيقه و لطفه و إعانته.
Tidakkah kalian mengetahui, bahwa menyibukkan diri dengan ilmu termasuk ibadah yang paling mulia, termasuk ketaatan yang paling utama, serta sebab untuk mendapatkan ridho Allah, pemilik bumi dan langit.
Duduknya engkau di majlis ilmu itu jauh lebih baik daripada dunia seisinya. Karena faidah yang didapat dan engkau meraih manfaat darinya, tidak ada suatu apapun yang dapat mengimbangi dan setara dengannya.
Maka bertakwalah kalian wahai hamba Allah! Sibukkan diri dengan sesuatu yang menjadi tujuan kalian diciptakan, yaitu mengenal Allah dan beribadah kepada-Nya.
Dan mintalah kepada Allah, agar ia mengaruniakan bimbingan, kelemah lembutan, pertolongan-Nya kepada kalian.
أَمْ مَنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الأَلْبَابِ
“(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar : 9)
📂 Sumber : al-Fawakihusy Syahiyyah fil Khuthobil minbariyyah (hal. 66)