Sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma berkata,
بَيْنَا نَحْنُ قُعُودٌ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ أَتَتْهُ امْرَأَةٌ ، فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَا وَافِدَةُ النِّسَاءِ إِلَيْك ، يَا رَسُولَ اللَّهِ : رَبُّ الرِّجَالِ وَرَبُّ النِّسَاءِ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ، وَآدَمُ أَبُو الرِّجَالِ وَأَبُو النِّسَاءِ ، وَحَوَّاء أُمُّ الرِّجَالِ وَأُمُّ النِّسَاءِ ، وَبَعَثَكَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ ، فَالرِّجَالُ إِذَا خَرَجُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقُتِلُوا فَهُمْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ ، وَإِذَا خَرَجُوا فَلَهُمْ مِنَ الْأَجْرِ مَا قَدْ عَلِمْتَ، وَنَحْنُ نَخْدُمُهُمْ وَنحْبِسُ أَنْفُسَنَا عَلَيْهِمْ ، فَمَاذَا لَنَا مِنَ الْأَجْرِ؟
“Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam datang kepada Beliau seorang wanita seraya mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah utusan kaum wanita kepadamu.
Wahai Rasullulah, Rabb yang menciptakan kaum lelaki dan wanita adalah Allah ‘Azza wa Jalla, Nabi Adam adalah bapaknya kaum lelaki dan wanita, Hawwa adalah ibunya kaum lelaki dan wanita, dan Allah ‘Azza wa Jalla juga mengutusmu kepada kaum lelaki dan wanita, namun kaum lelaki bila mereka keluar untuk berperang dan terbunuh fisabilillah, mereka hidup di sisi Rabbnya dengan mendapatkan rezeki, dan bila mereka keluar untuk berperang saja sudah mendapatkan pahala sebagaimana yang telah engkau ketahui, sedangkan kami melayani dan mengunci diri kami untuk suami-suami kami, maka apakah ada pahala yang kami dapatkan?
فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ”أَقْرِئِي النِّسَاءَ مِنِّي السَّلَامَ وَقُولِي لَهُنَّ: إِنَّ طَاعَةَ الزَّوْجِ تَعْدِلُ مَا هُنَالِكَ ، وَقَلِيلٌ مِنْكُنَّ تَفْعَلُهُ.“
Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, “ Sampaikan ucapan salamku kepada mereka dan sampaikanlah, sesungguhnya ketaatan kepada suami balasannya sama seperti yang telah disebutkan, namun sedikit sekali dari kalian yang melakukannya.”
Sumber: an-Nafaqah ‘alal ‘Iyaal karya Ibnu Abid Dunya (no. 528), dengan sanad yang hasan.