MUNGKIN JADI TAUBATNYA PELAKU DOSA LEBIH BAIK DARI KETAATAN ORANG LAIN

Share articles

Al Imam Ibnul Qayyim -nama beliau Muhammad bin Abi Bakar wafat 751H-rahimahullahu ta’ala berkata,

إن تعييرك لأخيك بذنبه أعظم إثما من ذنبه وأشد من معصيته لما فيه من صولة الطاعة وتزكية النفس وشكرها والمناداة عليها بالبراءة من الذنب، وأن أخاك باء به

“Sungguh, mengolok-olok dosa saudaramu, dosa dan nilai kemaksiatannya itu lebih besar serta lebih berat dari dosa yang ia lakukan!

Karena padanya menunjukkan, bahwa dirimu lebih banyak melakukan ketaatan, merasa lebih baik dan lebih utama, merasa sudah terbebas dari segala bentuk dosa, dan menganggap saudaramu memang layak memikul dosa tersebut.

ولعل كسرته بذنبه وما أحدث له من الذلة والخضوع والإزراء على نفسه والتخلص من مرض الدعوى والكبر والعجب

Padahal mungkin saja, penyesalan saudaramu karena dosa yang dilakukan, dan apa yang timbul darinya berupa penyesalan, ketundukan hati (kepada Allah), mencela dirinya sendiri, dan jauhnya dia dari penyakit ingin diakui, kesombongan, bangga terhadap amal perbuatan,

ووقوفه بين يدي الله ناكس الرأس خاشع الطرف منكسر القلب

Serta dengan menghadapnya ia kepada Allah dengan kepala yang tertunduk, pandangannya yang khusyu, hati yang penuh dengan penyesalan,

أنفع له وخير من صولة طاعتك وتكثرك بها والاعتداد بها والمنة على الله وخلقه بها

Bisa saja ini lebih bermanfaat dan lebih baik dari kehebatanmu dalam melakukan ketaatan, upaya kerasmu untuk memperbanyak dan bangga diri dengannya, dan anggapanmu bahwa dirimu telah memberikan nikmat kepada Allah dan makhluknya dengan ketaatan tersebut.

ﻓﻤﺎ ﺃﻗﺮﺏ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﺎﺻﻲ ﻣﻦ ﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭ ﻣﺎ ﺃﻗﺮﺏ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﺪﻝ ﻣﻦ ﻣﻘﺖ ﺍﻟﻠﻪ

Sungguh! Betapa dekatnya pelaku kemaksiatan ini dengan rahmat Allah. Dan betapa dekatnya orang yang sombong terhadap amalannya ini dengan kemurkaan Allah ‘Azza wa Jalla.”

Sumber: Madarijus Salikin (Jilid: 1/hal. 134)

•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
Telegram @alilmoe

Instagram @al_ilmoe