Al Imam Ibnul Qayyim -Muhammad bin Abi Bakar, wafat 751 H- rahimahullahu ta’ala mengatakan,
فمن كان رجاؤه هاديا له إلى الطاعة و زاجرا له عن المعصية فهو رجاء صحيح و من كانت بطالته رجاء و رجاؤه بطالة و تفريطا فهو المغرور
“Siapa saja yang rasa harapnya membimbing untuk berbuat ketaatan dan menjauhkannya dari kemaksiatan; maka ini adalah bentuk rasa harap yang benar. Namun siapa saja yang kemaksiatannya sebagai harapan dan harapannya itu menyebabkan ia berani untuk berbuat dosa serta menyia-nyiakan kesempatan untuk beramal; maka dia adalah orang yang tertipu.
و مما ينبغى أن يعلم أن من رجا شيئا استلزم رجاؤه ثلاتة أمور: أحدها محبة ما يرجوه الثانى خوفه من فواته الثالث سعيه فى تحصيله بحسب الإمكان
Termasuk perkara yang semestinya disadari, bahwa siapa yang berharap akan sesuatu, mesti di dalamnya ada tiga perkara,
- Mencintai yang dia harapkan.
- Khawatir hilangnya sesuatu yang dia harapkan.
- Berusaha untuk menggapai yang dia harapkan semaksimal mungkin.
و أما رجاء لا يقارنه شيء من ذلك فهو من باب الأمانى و الرجاء شيء و الأمانى شيء آخر فكل راج خائف
Adapun rasa harap yang tidak diiringi oleh salah satu dari perkara ini; maka itu hanyalah adalah bentuk angan-angan belaka.
Rasa harap adalah sesuatu sedangkan angan-angan adalah sesuatu yang lain. Dan setiap yang orang berharap; mesti dia akan khawatir.”
Sumber: Al Jawabul Kafi (hal. 63-64)
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
Telegram @alilmoe
Telegram @Al-Hijri
Instagram @al_ilmoe
Website www.alilmoe.com