BURUKNYA MANUSIA AKHIR ZAMAN SEHINGGA NAMA ALLAH TIDAK LAGI DISEBUT DI MUKA BUMI
¶ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى لاَ يُقَالَ فِي اْلأَرْضِ: اللهُ، اللهُ
“Tidak akan datang hari Kiamat hingga di bumi tidak lagi disebut: Allah, Allah.” HR. Muslim (148) dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
Al Imam Ibnu Katsir as-Syafi’i -Ismail bin Umar (774H)- rahimahullahu ta’ala menjelaskan,
Bahwa “ … sampai tidak lagi disebut, Allah, Allah” maknanya ada dua;
أحدهما أن معناه أن أحدا لا ينكر منكرا ولا يزجر أحد أحدا إذا رآه قد تعاطى منكرا، وعبر عن ذلك بقوله: «حتى لا يقال: الله الله». كما تقدم في حديث عبد الله بن عمرو:
Pendapat pertama, bahwa maksudnya tidak ada lagi seseorang yang mengingkari kemunkaran dan tidak menghardik orang yang melakukan kemunkaran. Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengibaratkannya dengan ungkapan “tidak lagi disebut: Allah, Allah” sebagaimana dijelaskan sebelumnya dalam hadits ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu anhuma:
فَيَبْقَى فِيهَا عَجَاجَةٌ لاَ يَعْرِفُونَ مَعْرُوفًا وَلاَ يُنْكِرُونَ مُنْكَرًا
‘Maka yang tersisa di dalamnya (bumi) hanyalah orang-orang bodoh yang tidak mengetahui kebenaran dan tidak mengingkari kemunkaran.’ HR. Ahmad dalam al-Musnad (XI/183) dishahihkan syaikh Ahmad Syakir.
والقول الثاني: حتى لا يذكر الله في الأرض، ولا يعرف اسمه فيها، وذلك عند فساد الزمان، ودمار نوع الإنسان، وكثرة الكفر والفسوق والعصيان
Pendapat kedua, sehingga tidak lagi disebut dan dikenal Nama Allah di muka bumi. Hal itu terjadi ketika zaman telah rusak, rasa kemanusiaan telah hancur, dan banyaknya kekufuran, kefasikan juga kemaksiatan.
Lalu beliau mengatakan,
ثم يتفاقم الأمر، ويتزايد الحال، حتى يترك ذكر الله جملة في الأرض، وينسى بالكلية، فلا يعرف فيها، وأولئك هم شرار الناس وعليهم تقوم الساعة
“ … Kemudian keadaan semakin parah, dan keburukan manusia semakin bertambah, sampai berdzikir kepada Allah ditinggalkan sedikit demi sedikit hingga ditinggalkan secara keseluruhan di muka bumi dan dilupakan sama sekali, dan tidak ada yang mengenalnya, maka mereka itulah orang-orang yang paling buruk (pada akhir zaman nanti) dan kepada merekalah dibangkitkan hari kiamat. .” Al-Bidayah Wan-Nihaayah (jilid: 19/hal. 284)
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
¶ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”… إِذْ بَعَثَ اللهُ رِيْحًا طَيِّبَةً، فَتَأْخُذُهُمْ تَحْتَ آبَاطِهِمْ، فَتَقِبْضُ رُوْحَ كُلِّ مُؤْمِنٍ وَكُلِّ مُسْلِمٍ، وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ؛ يَتَهَارَجُوْنَ فِيْهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ، فَعَلَيْهِمْ تَقُوْمُ السَّاعَةُ.“
“ … Maka seketika Allah mengutus angin yang lembut, sehingga (angin tersebut) mengambil (nyawa) mereka dari bawah ketiak-ketiak mereka, lalu dicabut setiap ruh mukmin dan muslim, dan yang tersisa hanyalah manusia yang paling durjana. Mereka menggauli wanita-wanita mereka secara terang-terangan bagaikan keledai, maka kepada merekalah Kiamat akan terjadi.” HR. Muslim dalam as-Shahih (no. 2937) dari sahabat an-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu.
Nas-alullaha as-salamah wal afiyah (Kita memohon kepada Allah keselamatan dan perlindungan dari segala keburukan).
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
Whatsapp alilmoe
Telegram Al-Hijri
Telegram alilmoe
Instagram al_ilmoe
Website alilmoe