Al Imam Ibnu Rajab -nama beliau, Abdurrahman bin Ahmad bin Rajab, wafat 795H- rahimahullahu ta’ala berkata,
المواعظُ سياطٌ تُضْرَبُ بها القلوبُ، فتؤثِّرُ في القلوب كتأثير السّياطِ في البدَنِ، والضّرْبُ لا يؤثِّرُ بعدَ انقضائه كتأثيره في حالِ وجودِه، لكن يبقى أثرُ التألُّم بحسب قوتِه وضعفِه، فكلَّما قوِيَ الضَّرْبُ كانت مدَّةُ بقاءِ الألم أكثَرَ
“Nasihat itu ibarat cemeti yang mencambuk hati, sehingga ia akan memberikan bekas padanya sebagaimana cambuk memberi bekas pada tubuh. Cambukan itu tidak lagi terasa ketika sudah selesai, namun hanya dirasakan ketika cambukan itu terjadi, akan tetapi rasa sakitnya tetap membekas sesuai tingkat kuat lemahnya cambukan, bila semakin kuat cambukannya, tentu semakin lama bekas rasa sakitnya.”
Sumber: Latha-iful Ma’arif (hal. 51)
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
Telegram @alilmoe
Telegram @Al-Hijri
Instagram @al_ilmoe
Website www.alilmoe.com
Download gambar