Ibnu Hazm -Ali bin Ahmad (456H)- rahimahullahu ta’ala berkata,
ما أجمل الصمت في القضايا الحساسة؛ فكم شاهدنا ممن أهلكه كلامه ولم نرَ قط أحداً بلغنا أنه أهلكه سُكوته.
“Alangkah indahnya diam pada isu-isu sensitif (yang tersebar di masyarakat); berapa banyak kita saksikan orang-orang yang menjadi celaka karena ucapannya, namun kita belum pernah melihat seorang pun yang celaka karena diamnya.”
Sumber: ar-Rasail, karya Ibnu Hazm (jilid: 1/hal. 402)
SEBURUK-BURUK MANUSIA PADA HARI KIAMAT
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
”إِنَّ شَرَّ النَّاسِ مَنْزِلَةً عِنْدَ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ وَدَعَهُ أَوْ تَرَكَهُ النَّاسُ اتِّقَاءَ فُحْشِهِ“
“Sesungguhnya manusia paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat kelak ialah seorang yang ditinggalkan atau dijauhi manusia karena mereka khawatir terhadap keburukannya.”
HR. Al-Bukhari (no. 6131) dan Muslim (no. 2591) dari Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha
•••
Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad hafizhahullah berkata:
وذلك كإنسان يكون عنده بذاءة في اللسان وعنده تطاول على الناس، فالناس يحرصون على أن يتخلصوا منه، ولا يدخلون معه في مصادمات؛ لأنه يؤذيهم
“Hal itu seperti seseorang yang memiliki lisan yang kotor dan sifat jahat terhadap manusia, sehingga manusia berusaha untuk menghindar darinya dan tidak mau berurusan dengannya, karena dia dapat menyakiti mereka.”
Sumber : Syarh Sunan Abu Dawud, (hadits no. 4791)
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
📲 Telegram alilmoe