Al-Imam Fudhail bin ‘Iyadh -187H- rahimahullahu ta’ala berkata,
“Seandainya aku memiliki doa yang mustajab, tidaklah aku menggunakan doa tersebut kecuali untuk pemimpin.”
Ada yang bertanya, “Kenapa demikian, wahai abu ‘Ali -panggilan kunyah beliau,pent-?
Beliau menjawab,
مَتَى مَا صَيَّرْتُهَا فِي نَفْسِي لَمْ تُجْزِنِي وَمَتَى صَيَّرْتُهَا فِي الْإِمَامِ فَصَلَاحُ الْإِمَامِ صَلَاحُ الْعِبَادِ وَالْبِلَادِ
“Jika aku tujukan doa tersebut pada diriku saja, maka kebaikannya tidak akan kembali kecuali hanya kepada diriku, namun jika aku tujukan untuk pemimpin, maka dengan baiknya mereka, seluruh rakyat dan negara juga akan menjadi baik.”
Sumber: Hilyatul Auliyaa no. 11640 (jilid: 8/hal. 91)
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
Telegram @alilmoe