TIGA ANCAMAN TERBESAR BAGI SEORANG YANG BERPALING DARI MENGIKUTI SUNNAH NABI ﷺ
Ada banyak ancaman bagi orang-orang yang berpaling dan menyelisihi sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun bila dirangkum ada 3 kerugian terbesar bagi seseorang yang menyelisihi Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan enggan mengikutinya;
- MENYELISIHI SUNNAH MERUPAKAN SEBAB UTAMA KESESATAN DAN DIJAUHKAN DARI RAHMAT
{وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا} [النساء : 115]
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa (4) :115)
¶ Salah seorang ulama besar generasi tabi’in, Sa’id bin al-Musayyib pernah melihat,
رجلا يصلي بعد طلوع الفجر أكثر من ركعتين
يكثر فيها الركوع والسجود, فنهاه. فقال: يا أبا محمد ! أيعذبني الله على الصلاة ؟! قال: لا , ولكن يعذبك على خلاف السنة
Ada seorang melakukan shalat setelah terbit fajar sebanyak lebih dari 2 rakaat, dan ia memanjangkan ruku serta sujud di dalamnya.
Maka beliau pun melarangnya. Lalu lelaki itu bertanya, ‘Wahai Abu Muhammad, Apa mungkin Allah akan menyiksaku karena aku mengerjakan shalat ?!
Maka beliau menjawab : Tidak, Allah tidak menyiksamu karena shalat, namun Allah akan menyiksamu karena kamu menyelisihi Sunnah Nabi Shalallahu ‘alaihi wa ‘ala ahlihi wa sallam. Irwa’ul Ghalil (II/236)
- MENYELISIHI SUNNAH AKAN MENYEBABKAN AMAL IBADAH TERTOLAK SEHINGGA DIKHAWATIRKAN IA AKAN DIJAUHKAN DARI SURGA DAN TELAGA NABI ﷺ.
¶ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ“
“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” HR. Bukhari (no. 2697) dan Muslim (no. 1718) dari Ummul mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha.
¶ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى“ قَالُوا: يَا رَسُولَ الله، وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: ”مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى“
“Seluruh umatku akan masuk surga kecuali orang yang enggan.” Mereka (para sahabat) bertanya, ‘Siapakah orang yang enggan, wahai Rasulullah?’ Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang mau taat kepadaku, maka ia akan masuk surga. Barang siapa bermaksiat kepadaku (menentang), sungguh ia telah enggan (masuk surga).” HR. Al-Bukhari (no. 6737) dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
¶ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
“Aku menanti kalian di telaga. Dan akan diperlihatkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian, ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari telaga, namun mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku.’
Lalu Allah ﷻ berfirman, “Sungguh engkau tidak mengetahui apa yang mereka lakukan sepeninggalmu.” HR. Bukhari (no. 6642) dan Muslim (no. 2297) dari Abdullah bin Mas‘ud radhiyallahu ‘anhu.
¶ Al-Imam an-Nawawi rahimahullahu Ta’ala berkata,
“قال الإمام الحافظ أبو عمرو بن عبد البر: كل من أحدث في الدين فهو من المطرودين عن الحوض، كالخوارج، والرَّوافض، وسائر أصحاب الأهواء، قال: وكذلك الظلمة المسرفون في جور، وطمس الحق والمعلنون بالكبائر، قال: وكل هؤلاء يخاف عليهم أن يكونوا ممن عنوا بهذا الخبر والله أعلم
Semua orang yang melakukan perbuatan bid’ah (membuat sesuatu yang baru dalam agama) yang tidak diridhai Allâh Azza wa Jalla dalam agama ini akan diusir dari telaga Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (pada hari kiamat nanti), dan yang paling parah di antara mereka adalah orang-orang yang menyelisihi (pemahaman) jamâ’ah kaum Muslimin, seperti orang-orang Khawarij, Syi’ah rafidhah dan para pengikut hawa nafsu. Demikian pula orang-orang yang berbuat zhalim, yang melampaui batas dalam kezhaliman dan menentang kebenaran, serta orang-orang yang melakukan dosa-dosa besar secara terang-terangan. Mereka semua ini dikhawatirkan termasuk orang-orang yang disebutkan dalam hadits ini (yang diusir dari telaga Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam).
Syarah Muslim, Kitab at-Thaharah, Bab Istihbab Ithalatil Ghurrah (jilid: 3/hal. 137)
- SEORANG YANG MENYELISIHI SUNNAH, AKAN KESULITAN UNTUK BERTAUBAT
¶ Sufyan as-Tsauri rahimahullahu ta‘ala berkata,
الْبِدْعَةُ أَحَبُّ إِلَى إِبْلِيسَ مِنَ الْمَعْصِيَةِ ، المَعْصِيَةُ يُتَابُ مِنْهَا، وَالْبِدْعَةُ لَا يُتَابُ مِنْهَا
“Perbuatan bid‘ah lebih dicintai oleh iblis daripada perbuatan maksiat lainnya; karena dosa maksiat dimudahkan untuk bertaubat darinya, sedangkan perbuatan bid‘ah tidak dimudahkan untuk bertaubat.” Talbis Iblis Ibnul Jauzi (hal. 13)
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
Whatsapp alilmoe
Telegram Al-Hijri
Telegram alilmoe
Instagram al_ilmoe
Website alilmoe