Syuraih bin al-Harits al-Qadhi -seorang ulama tabi‘in, wafat 78H- rahimahullahu ta’ala berkata,
”إِنِّي لَأُصَابُ بِالْمُصِيبَةِ فَأَحْمَدُ اللهَ عَلَيْهَا أَرْبَعَ مَرَّاتٍ , أَحْمَدُهُ إِذْ لَمْ تَكُنْ أَعْظَمَ مِمَّا هِيَ , وَأَحْمَدُهُ إِذْ رَزَقَنِيَ الصَّبْرَ عَلَيْهَا , وَأَحْمَدُهُ إِذْ وَفَّقَنِي لِلِاسْتِرْجَاعِ لِمَا أَرْجُو فِيهِ مِنَ الثَّوَابِ , وَأَحْمَدُهُ إِذْ لَمْ يَجْعَلْهَا فِي دِينِي“
“Sesungguhnya ketika aku tertimpa musibah, aku memuji Allaah sebanyak 4x karena;
1) Aku memuji-Nya ketika musibah itu tidak lebih besar dari yang menimpa orang lain.
2) Aku memuji-Nya ketika diberi kesabaran dalam menghadapinya.
3) Aku memuji-Nya ketika dimudahkan untuk mengucapkan kalimat istirja’ (Innalilahi wa Inna ilaihi raji’un) karena pahala yang aku harap darinya.
4) Aku memuji-Nya karena musibah itu tidak dijadikan untuk menimpa agamaku.
Sumber: Syu ‘abul Iman karya al-Baihaqi (no. 9507)
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
Telegram @alilmoe
Telegram @Al-Hijri
Instagram @al_ilmoe
Website www.alilmoe.com
Download gambar